 |
| Ikhwan |
JATI DIRINYA
Bismillah …
Dia bernama Imam Muslih kelahiran tahun 1992 di Mendayun desa yang Harmonis.
Dia berbadan sedikit kurus dengan tinggi 162 cm.
Hobynya membaca dan menganalisa serta merenungkan masa depan.
Kegiatan nya sehari hari adalah berusaha memperbaiki diri dengan menambah ilmu wawasan dan hikmah.
Dia aktif di bidang dakwah.
Dia berusaha mengabdikan diri kepada ilahi.
Otak nya sengaja dipenuhi dengan rencana-rencana jihad fi sabilillah untuk mengurangi jatah pikiran kotor yang masuk dalam otaknya.
Cinta dan Redho Allah adalah cita-cita dan harapan nya yang tertinggi.
Tingkat Pertama Yaitu Allah
Tingkat Kedua Nabi Nya Muhamad SAW
Tingkat Ketiga Kedua Orang Tua Nya
Tingkat Ke empat dia persiapkan Untuk Istrinya
Tingkat Kelima saudaranya seiman
Tingkat Ke enam Dunia seisinya.
Dia jadikan kepahitan hidup sebagai bahan bakar motivasinya untuk maju.
Tantangan dalam dakwah menjadi daya rangsangnya untuk berjuang.
Bayangan surga menjadi penghibur hatinya
Cerita neraka bagaikan cambuk saat Dia akan berbuat dosa
Janji pengampunan Allah merupakan harapan dalam kegelapan dan kegundahan hatinya.
Sering ia menemui kekasihnya dimalam hari dengan tangisan dan bersimpuh sujud, tak lain kekasihnya adalah Allah SWT.
Puasa senin kamis baginya adalah kebutuhan.
Ucapannya ia saring hingga yang tersisa adalah mutiara kata yang menembus kalbu.
Diam menjadi favorit mulutnya, namun disaat ceramah mulutnya bagaikan bendungan air yang dibuka membasahi setiap hati yang kering kerontang.
Kakinya ringan dan langkahnya cepat
Badannya tegap dan matanya lebih sering menunduk
Demikianlah ia saat berjalan
Mendului salam, santun berbicara menjadi menu utama saat ia berjumpa denga orang lain
Ceria hatinya saat mendengar kabar baik orang lain dan Sakit hatinya jika kabar buruk yang didengarnya.
Pendengar setia sebagai penghargaan bagi teman bicaranya dan ia berbicara jika dibutuhkan.
Terkadang gatal bahkan sakit kupingnya jika terdengar membicarakan aib orang, sehingga tak salah jika kakinya memaksanya untuk lari menjauhi mereka.
Demikian sekelumit jati dirinya, semoga ia mendapatkan cita-citanya ; CINTA ALLAH
0 komentar:
Posting Komentar